Blog yang mencoba memberikan informasi tentang tempat-tempat makan yang enak namun tidak menguras kantong (kuliner), tempat-tempat yang bisa kita kunjungi untuk melepas rasa penat yang menghimpit (travelling), lomba blog (blogcompetition) berbagi untuk kehidupan yang lebih baik (happy life) bagi kita semua. Semoga bermanfaat.
Ada tiga hal yang aku ingat dari acara sadranan di
Cepogo dan Selo, seru, makan-makan, dan nyasar. Seru, karena banyak sekali penduduk yang
mengadakan sadranan maupun yang berkunjung sehingga menimbulkan kemacetan di
mana-mana. Terutama selepas tengah hari hingga menjelang Magbrib, bisa
dipastikan Cepogo akan macet dengan banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang. Jadi
harus sabar ya...kan acaranya silaturahim, menjalin persaudaraan. Tradisi yang
digelar di pertengahan bulan Syakban atau Ruwah itu sudah mendarah daging di
Kecamatan Cepogo dan Selo sejak lama. Kemeriahan saling kunjung mengunjungi
sanak saudara maupun teman itu bahkan lebih meriah dibanding ketika Lebaran Idul Fitri.
Makan-makan, ya, semua penduduk yang pada hari itu
melaksanakan sadranan akan membuka pintu rumahnya lebar-lebar dengan menyediakan
aneka macam makanan. Tuan rumah akan mempersilahkan setiap tamu yang datang
untuk mencicipi semua makanan dan minuman yang ada. Biasanya kita akan
menemukan makanan tradisional yang hanya muncul pada acara-acara tertentu
seperti sagon atau sengkulun dan makanan tradisional lain. Sagon makanan yang terbuat dari kelapa
dan tepung ketan serta ditambahkan gula pasir dan sedikit garam ini menjadi
jajanan favoritku. Biasanya setiap rumah menyajikan sagon ini. Perpaduan rasa manis
dan gurih menjadi sensasi tersendiri di lidah, nikmat. Selain itu ada juga sengkulun, bahan-bahannya hampir sama
dengan sagon hanya sengkulun dibuat dengan cara dikukus sedangkan sagon
dipanaskan diloyang. Untuk menghormati tuan rumah kita harus makan semua makanan
yang dihidangkan baik itu makanan ringan maupun makanan berat seperti nasi
beserta lauk pauknya. Kebayangkan kan kalau kita berkunjung tidak hanya satu
rumah, tiap rumah yang kita kunjungi harus makan. Bisa-bisa kita tidak kuat
untuk berjalan pulang, kekenyangan. Triknya adalah cicipi semua makanan yang
dihidangkan tuan rumah namun dengan porsi yang kecil. Jangan baru berkunjung ke
satu rumah namun perut sudah penuh, he..he...
Nyasar,
ya aku pernah nyasar waktu berkunjung ke rumah teman istri yang melaksanakan
acara sadranan. Sebetulnya istriku sudah mendapatkan lokasi beserta foto rumah
yang akan dikunjungi. Namun yang aku tidak sangka adalah meskipun di desa bukan
di perumahan rupanya banyak rumah yang mirip sehingga membuat aku tersasar
masuk ke rumah orang. Namun jangan khawatir, di Cepogo pada waktu pelaksanaan
sadranan setiap orang boleh bahkan sangat diharapkan untuk berkunjung ke semua
rumah baik kenal maupun tidak kenal dengan tuan rumah. Karena ada kepercayaan
dari warga Cepogo semakin banyak yang datang ke rumahnya pada waktu sadranan
maka rejeki akan lancar di masa datang.
jajanan Sagon ini menarik ya.. aku ada satu kenalan teman dari boyolali juga. dia suka share view2 cantik di sana.
BalasHapusIyo koh Deddy, kapan-kapan kita bisa makan sagon bersama-sama... Siapa ya teman dari Boyolali itu? Sesama blogger kah?
Hapus