Rabu, 02 Mei 2018

BOYOLALI: Sadranan di Cepogo

Ada tiga hal yang aku ingat dari acara sadranan di Cepogo dan Selo, seru, makan-makan, dan nyasar. Seru, karena banyak sekali penduduk yang mengadakan sadranan maupun yang berkunjung sehingga menimbulkan kemacetan di mana-mana. Terutama selepas tengah hari hingga menjelang Magbrib, bisa dipastikan Cepogo akan macet dengan banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang. Jadi harus sabar ya...kan acaranya silaturahim, menjalin persaudaraan. Tradisi yang digelar di pertengahan bulan Syakban atau Ruwah itu sudah mendarah daging di Kecamatan Cepogo dan Selo sejak lama. Kemeriahan saling kunjung mengunjungi sanak saudara maupun teman itu bahkan lebih meriah dibanding ketika Lebaran Idul Fitri.


Makan-makan, ya, semua penduduk yang pada hari itu melaksanakan sadranan akan membuka pintu rumahnya lebar-lebar dengan menyediakan aneka macam makanan. Tuan rumah akan mempersilahkan setiap tamu yang datang untuk mencicipi semua makanan dan minuman yang ada. Biasanya kita akan menemukan makanan tradisional yang hanya muncul pada acara-acara tertentu seperti sagon atau sengkulun dan makanan tradisional lain. Sagon makanan yang terbuat dari kelapa dan tepung ketan serta ditambahkan gula pasir dan sedikit garam ini menjadi jajanan favoritku. Biasanya setiap rumah menyajikan sagon ini. Perpaduan rasa manis dan gurih menjadi sensasi tersendiri di lidah, nikmat. 

Selain itu ada juga sengkulun, bahan-bahannya hampir sama dengan sagon hanya sengkulun dibuat dengan cara dikukus sedangkan sagon dipanaskan diloyang. Untuk menghormati tuan rumah kita harus makan semua makanan yang dihidangkan baik itu makanan ringan maupun makanan berat seperti nasi beserta lauk pauknya. Kebayangkan kan kalau kita berkunjung tidak hanya satu rumah, tiap rumah yang kita kunjungi harus makan. Bisa-bisa kita tidak kuat untuk berjalan pulang, kekenyangan. Triknya adalah cicipi semua makanan yang dihidangkan tuan rumah namun dengan porsi yang kecil. Jangan baru berkunjung ke satu rumah namun perut sudah penuh, he..he...



Nyasar, ya aku pernah nyasar waktu berkunjung ke rumah teman istri yang melaksanakan acara sadranan. Sebetulnya istriku sudah mendapatkan lokasi beserta foto rumah yang akan dikunjungi. Namun yang aku tidak sangka adalah meskipun di desa bukan di perumahan rupanya banyak rumah yang mirip sehingga membuat aku tersasar masuk ke rumah orang. Namun jangan khawatir, di Cepogo pada waktu pelaksanaan sadranan setiap orang boleh bahkan sangat diharapkan untuk berkunjung ke semua rumah baik kenal maupun tidak kenal dengan tuan rumah. Karena ada kepercayaan dari warga Cepogo semakin banyak yang datang ke rumahnya pada waktu sadranan maka rejeki akan lancar di masa datang.

Artikel Terkait:

2 komentar:

  1. jajanan Sagon ini menarik ya.. aku ada satu kenalan teman dari boyolali juga. dia suka share view2 cantik di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo koh Deddy, kapan-kapan kita bisa makan sagon bersama-sama... Siapa ya teman dari Boyolali itu? Sesama blogger kah?

      Hapus