Selasa, 24 April 2018

Bakat pengusaha



Sebagai anak tunggal, Jon Koplo yang masih duduk di kelas 2 SD di Boyolali ini sering muncul sifat manjanya. Kadang Tom Gembus dan Lady Cempluk sebagai orangtua sempat judheg dibuatnya. Perkembangan terakhir, Jon Koplo selalu ingin mbolos sekolah dan malas bangun pagi.


Hal itu terulang sampai beberapa hari. Namun Tom Gembus dan Lady Cempluk masih bisa membujuk untuk tidak mbolos dan masuk sekolah. Hingga suatu ketika Jon Koplo benar-benar mogok tidak mau sekolah. 
“Katanya Jon Koplo mau jadi pilot? Kalau mau jadi pilot ya harus sekolah,” bujuk Lady Cempluk sang ibunda.
“Nggak! Koplo nggak mau jadi pilot!” jawab Koplo. 
“Lalu mau jadi apa?” tanya Cempluk dengan sabar. 
“Jon Koplo mau jadi presiden!” jawab Koplo cemberut. 
“Nah, apalagi mau jadi presiden, ya harus rajin sekolah,” lagi-lagi ibunya membujuk. 
“Kan boleh dong Ma… sekali-kali Koplo mbolos. Bosan belajar terus. Koplo capek Ma!” kata Koplo ngeyel.
“Ya sudah, kalau tidak mau masuk sekolah tidak apa-apa, tapi nanti belajar di rumah sama Mama mulai jam tujuh, sama seperti kalau sekolah. Pertama belajar matematika, lalu bahasa Inggris, terus agama,” kata Cempluk. Jon Koplo kelihatan berpikir kemudian berkata, “Wah kalau begitu Koplo masuk sekolah aja deh Ma. Banyak banget belajarnya kalau di rumah.

Di sekolah saja hari ini pelajarannya cuma olahraga dan matematika…” Tom Gembus dan Lady Cempluk hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak semata wayangnya. Ternyata kecil-kecil sudah pandai berhitung untung-rugi. Rupanya ia lebih berbakat jadi pedagang atau pengusaha dibanding jadi pilot atau presiden.

Telah dimuat di harian Solopos.
http://ahtenane.com/2008/12/22/bakat-pengusaha/

Artikel Terkait:

2 komentar: