Perjalananku pagi itu sungguh menyenangkan, cuaca yang cerah ditambah panorama indah sepanjang perjalanan membuatku bersemangat. Ya, hari itu aku akan menuju tempat pembudidayaan tanaman mawar di Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Boyolali.
Tanaman Mawar rupanya banyak ditanam di halaman warga disamping yang ada di ladang-ladang. Selain Mriyan desa lain seperti Cluntang, Sruni, Ringinlarik, Kembangsari, dan Lanjaran juga banyak warga yang menanam Mawar. Kebiasaan masyarakat untuk melaksanakan ritual sadranan dan nyekar membuat bunga mawar menjadi komoditas yang menjanjikan. Kebutuhan nyekar terjadi sepanjang tahun sedangkan sadranan biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya’ban. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.

Bunga Mawar Putih melambangkan kemurnian,
kesucian dan ketulusan. Bunga mawar putih dapat digunakan untuk menyampaikan
simpati atau kerendahan hati dan juga mengindikasikan spiritualitas. Mawar
putih merupakan warna yg paling netral di berbagai situasi dan kondisi. Untuk
mengungkapkan penyesalan mendalam atau permintaan maaf juga biasanya
menggunakan sekuntum mawar yang berwarna putih.
Namun disamping mempunyai
makna-makna tersebut bagi kami warga Boyolali, khususnya yang berdiam di lereng
Merapi, bunga Mawar mempunyai makna lain yakni makna ekonomis. Harga bunga
mawar yang meroket pada acara sadranan serta hari-hari biasa yang mempunyai
nilai jual lumayan menjadikan bunga Mawar komoditas yang menguntungkan. Bahkan
ada warga yang bisa panen besar pada hari-hari nyadran hingga menangguk pendapatan
sampai Rp 75 juta. Sangat menguntungkan sebenarnya bertanam Mawar, hanya sekali
menanam, panen bunga Mawar akan terjadi sepanjang tahun.
Keindahan
bunga mawar sudah tidak diragukan lagi sampai-sampai dibuatkan sebuah lagu berjudul
Bunga Mawar yang dinyanyikan oleh Titiek Sandhora seperti potongan syair berikut:
oh..bunga
mawar
lekaslah
mengembang
kuingin
memetik dikau
berapa lama
kuharus menunggu
tak sabar
rasa hatiku....
Artikel Terkait:
LombaBlog
- NASI GORENG PAK RAGIL, SUNGGINGAN, BOYOLALI
- HARI SUSU NUSANTARA: AYO JADIKAN MINUM SUSU MENJADI KEBIASAAN SEHARI-HARI
- AYO BERSIHKAN HARI AKTIFMU DENGAN NATSBEE HONEY LEMON
- Perlindungan Maksimal dari Allianz Allisya Protection Plus
- DUKUNG BERSAMA ASIAN GAMES 2018 DARI BOYOLALI
- XWORK.CO SOLUSI JENUH TINGKAT DEWA #BeMoreProductive
- Popbela.com is not just woman's best friend
- SanDisk Ultra Dual Drive M3.0, Aman dan Praktis
- Ayo Menjadi Konsumen Cerdas di Era Digital
- QLAPA.COM: Tempat Semua Produk Handmade
Bunga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar