Kamis, 08 Maret 2018

LAUTAN MAWAR MRIYAN



Perjalananku pagi itu sungguh menyenangkan, cuaca yang cerah ditambah panorama indah sepanjang perjalanan membuatku bersemangat. Ya, hari itu aku akan menuju tempat pembudidayaan tanaman mawar di Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Boyolali.
Tanaman Mawar rupanya banyak ditanam di halaman warga disamping yang ada di ladang-ladang. Selain Mriyan desa lain seperti Cluntang, Sruni, Ringinlarik, Kembangsari, dan Lanjaran juga banyak warga yang menanam Mawar. Kebiasaan masyarakat untuk melaksanakan ritual sadranan dan nyekar membuat bunga mawar menjadi komoditas yang menjanjikan. Kebutuhan nyekar terjadi sepanjang tahun sedangkan sadranan biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya’ban. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.

Bunga mawar disamping memiliki keindahan yang sangat menawan hati ternyata juga memiliki banyak makna sesuai dengan warna dari bunga Mawar itu sendiri. Mawar merah dinyatakan sebagai sebuah ekspresi cinta yang nyata. Selain itu, mawar merah dapat mengekpresikan emosi/perasaan yang mendalam, baik itu cinta, kerinduan atau keinginan. Mawar merah juga dapat digunakan untuk menyampaikan rasa hormat, kekaguman atau pengabdian. Sebuah mawar merah tua dapat digunakan untuk menyampaikan penyesalan yang tulus dan kesedihan. Jumlah mawar merah memiliki arti romantis khusus. 12 mawar merah adalah yang paling populer dari semua yang menyampaikan “I love you”. Kenapa harus 12? Karena angka tersebut adalah jumlah bulan selama satu tahun, artinya setiap bulan aku akan selalu mencintai kamu. Iya kamu...

Bunga Mawar Putih melambangkan kemurnian, kesucian dan ketulusan. Bunga mawar putih dapat digunakan untuk menyampaikan simpati atau kerendahan hati dan juga mengindikasikan spiritualitas. Mawar putih merupakan warna yg paling netral di berbagai situasi dan kondisi. Untuk mengungkapkan penyesalan mendalam atau permintaan maaf juga biasanya menggunakan sekuntum mawar yang berwarna putih.

Namun disamping mempunyai makna-makna tersebut bagi kami warga Boyolali, khususnya yang berdiam di lereng Merapi, bunga Mawar mempunyai makna lain yakni makna ekonomis. Harga bunga mawar yang meroket pada acara sadranan serta hari-hari biasa yang mempunyai nilai jual lumayan menjadikan bunga Mawar komoditas yang menguntungkan. Bahkan ada warga yang bisa panen besar pada hari-hari nyadran hingga menangguk pendapatan sampai Rp 75 juta. Sangat menguntungkan sebenarnya bertanam Mawar, hanya sekali menanam, panen bunga Mawar akan terjadi sepanjang tahun.
     
Keindahan bunga mawar sudah tidak diragukan lagi sampai-sampai dibuatkan sebuah lagu berjudul Bunga Mawar yang dinyanyikan oleh Titiek Sandhora seperti potongan syair berikut:

oh..bunga mawar
lekaslah mengembang
kuingin memetik dikau
berapa lama kuharus menunggu
tak sabar rasa hatiku....

#SAHABATGOLD #pesonabungaSAHABAT

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar