Beberapa hari
terakhir ini sakit pinggang Jon Koplo kambuh lagi. Untuk bangun dari tempat
tidur, rasanya sakiiit sekali. Biasanya Koplo pilih pijit, tapi oleh istrinya,
Lady Cempluk, disarankan untuk dibawa ke puskesmas saja, agar difisioterapi.
Karena sakitnya agak lumayan, hari itu Koplo dan Cempluk dengan berboncengan
berangkat ke puskesmas.
Sesuai saran dari bagian pendaftaran, mereka diminta
langsung menuju ke tempat fisioterapi. Sampai di ruang fisioterapi Jon Koplo
disuruh melepas ikat pinggang.
“Ikat pinggangnya dilepas, Pak,” kata petugas fi
sioterapi bernama Gendhuk Nicole. Tanpa banyak bicara lagi, Koplo melepas ikat
pinggang, namun begitu mau melepas celana, Nicole buru-buru mencegah, ”Ikat
pinggangnya saja yang dilepas, lalu berbaring di tempat tidur.
Handphone-nya juga ditaruh di meja ya, Pak.” Betapa
malunya Jon Koplo. Untung celananya belum dilepas, soalnya dia pikir mau
dipijit. Ternyata hanya disuruh berbaring, terus di bagian pinggang diletakkan
semacam selimut yang rupanya bisa menghantarkan panas. Setelah diletakkan di
bagian pinggang yang sakit. Mesin dihidupkan. Gendhuk Nicole pun pergi
meninggalkan ruangan. Koplo dan Cempluk ketawa cekikikan. ”Tak pikir suruh
melepas celana…” kata Koplo. ”Lha iya, tiwas pintunya tadi tak tutup. Mau lepas
celana kok pintunya mbukak,” sahut Nicole.
Telah dimuat di harian Solopos.
http://ahtenane.com/2014/11/06/ikat-pinggang-saja/
He..he...
BalasHapus